Budidaya Ginseng Jawa

Membudidayakan tanaman Ginseng Jawa (Talinum Paniculatum) terbilang tidak sulit. Selain tak butuh lahan yang luas, perawatan tanaman ini juga sederhana. Ginseng Jawa dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 1250 m dpl dengan iklim sedang sampai basah dengan curah hujan antara 1.000-2500mm/tahun. Suhu optimal untuk pertumbuhan Ginseng Jawa adalah 20-30 derajat Celcius. Kelembapan sekitar 70-90%.

PENYIAPAN LAHAN

Lahan penanaman dibuat bedengan dengan lebar 2 meter dan panjang disesuaikan dengan lahan. Pada bedengan tersebut dibuat lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm, dengan jarak antar lubang 40 cm x 50 cm.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa pemberian naungan paranet 82.51% menurunkan produksi pucuk kolesom. Kandungan klorofil b dan nisbah klorofil b/a pucuk kolesom yang ternaungi lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa naungan. Naungan meningkatkan kandungan total flavonoid.

PEMBIBITAN

Ginseng Jawa dapat diperbanyak secara vegetatif dan generatif (benih), namun lebih mudah menggunakan setek batang atau cabang yang berukuran panjang 12 cm.

Bibit dari setek batang (bagian pucuk, tengah atau bawah) dapat ditanam langsung di kebun dengan tingkat keberhasilan lebih tinggi. Secara generatif, dengan menggunakan benih yang berkualitas baik hasil persilangan dan atau penyerbukan sendiri.

Benih disemaikan terlebih dahulu dipesemaian, setelah seminggu umumnya lebih mudah tumbuh, kemudian dapat dipindah ke pertanaman setelah 1 – 1,5 bulan. Persentase daya tumbuh benih umumnya rendah.

PENANAMAN

Bibit yang sudah berakar dan berdaun, yaitu setelah berumur kira-kira 1 – 1,5 bulan, ditanam di lubang-lubang tanam yang sudah disiapkan sebelumnya.

PEMUPUKAN

Sebagai pupuk dasar, gunakan TSP, KCL, dan Urea. Masing-masing jenis pupuk tersebut diberikan sekitar 5 gr pada setiap tanaman. Pupuk diberikan 3-7 hari sebelum penanaman dengan cara diaduk dengan tanah di dalam lubang tanam.

Pemupukan selanjutnya dapat digunakan pupuk daun apabila tanaman tampak kekurangan unsur hara, yaitu bila tanaman tampak kurus dan daun berwarna kekuningan. Dosis dan waktu pemberian pupuk daun dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari jenis pupuk yang digunakan.

PEMELIHARAAN TANAMAN

Air memegang peranan penting terhadap penampilan helai daun. Tanaman yang kekurangan air, daunnya kecil-kecil dan tebal. Sedangkan tanaman yang cukup mendapat air hela daunnya lebar dan panjang. Untuk itu penyiraman dalam jumlah yang cukup harus dilakukan secara rutin.

Penyiangan harus dilakukan secara rutin dengan mencabut rumput dan gulma lainnya secara manual. Pada saat melakukan penyiangan, sebaiknya dilakukan pembubunan.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Beberapa hama yang bisa mengganggu tanaman Ginseng Jawa diantaranya adalah seperti ulat, bekicot, dan belalang. Hama dapat menimbulkan kerusakan yang fatal, yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman.

Untuk pengendalian penyakit, seperti busuk batang, busuk umbi, atau penyakit layu daun, bisa dilakukan dengan menyemprotkan pestisida. Jenis pestisida harus sesuai dengan penyakit yang menyerang.

PANEN

Ginseng Jawa dapat dipanen mulai umur 3 bulan sampai 6 bulan. Untuk pemanfaatan akar dilakukan setelah tanaman umur 7 bulan hingga lebih dari satu tahun.

PRANALA